arti cinta…


Ya Allah, jika aku jatuh cinta,

cintakanlah aku pada seseorang yang

melabuhkan cintanya padaMU

agar bertambah kekuatanku untuk menyintaimu

Ya Muhaimin, jika aku jatuh hati,

izinkanlah aku menyentuh hati

seseorang yang hatinya terpaut padaMU

agar tidak terjatuh aku ke dalam

jurang cinta nafsu

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,

jagalah hatiku padanya,

agar tidak berpaling hatiku padaMU

(quoted from http://www.iloveislam.com)

Sulit. Aku masih mencoba mendefinisikannya hingga kini.

Sembari mendengarkan tiupan saxophone Kenny G., aku mencoba mengurai kembali sejarah cinta yang membuat semuanya menjadi seperti ini.

Di awal, cinta adalah permainan, dan akhirnya adalah kesungguhan. Cinta tak dapat dilukiskan, tetapi harus dialami agar diketahui. Itu kata Ibn Hazm.
Keterangan tentang cinta, bukanlah cinta.

Cinta. Membuat pagiku menjadi bersemangat. Sejenak sebelum beraktifitas pagi, setelah mengaji aku mendengarkan banyak lagu-lagu cinta, kadang bersenandung lirih syair-syair romantis

Cinta. Membuat segala jenis masakan seakan terasa sama enaknya. Kemampuan hati yang disinergikan dengan ketidakrasionalan otak dalam berlogika membuat segala jenis rasa terdefinisikan dalam sebuah kata : indah. Tenggorokan juga memberikan reaksi dengan menegangkan seluruh urat di bagian pendorong makanan, menyebabkan ketakutan akan anoreksi menyerang. Ia mengkhawatirkan kesehatan, tapi membuat rasa saling ingin menjaga itu makin kuat. Entahlah.

Cinta. Membuat seluruh masaku seakan menjadi miliknya, bahkan ketika sibuk experimen di laboratorium sekali pun. Hanya ada beberapa masa aku melupakannya. Dalam keseluruhan 24 jam, aku bisa menyediakan 48 jam untuknya.

Cinta. Membuat kesibukanku terganti dengan sebuah senyum tersungging tanpa henti. Tak pernah ada rasa bahwa aku sedang mengerjakan sesuatu, semuanya hanyalah hiburan. Pekerjaan utamaku adalah memikirkannya, selain dari itu, hanyalah pengisi waktu luang yang membuatku menanti masa bersamanya.

Cinta. Membuat sifat pujangga yang mungkin pernah pernah tenggelam dari sekedar ingatan di kepalaku kini muncul menjadi nyata. Aku bisa. Aku mampu. Setiap kata yang kudengar kini mampu menjadi puisi. Setiap lagu yang bertalu adalah musik cinta. Setiap suara yang mengembang dari bibir adalah kata-kata indah.

Cinta. Membuat diri begitu rapuh. Lemah. Ketika satu saja hal membuat ketidaknyamanan muncul, seketika itu semua menjadi hambar. Senyum tak terukir dari bibirnya lebih menggerahkan daripada panas yang menghamba di bumi setahun lamanya. Marah yang muncul adalah neraka, yang akan membuat semua menjadi serba tak nyaman.

Cinta. Membuat berbagai kenangan melekat dalam. Melekat kuat di tiap titik saraf pencinta. Ia menjadikan semua momen kebersamaan adalah sebuah kejadian yang bahkan lebih penting dari sekedar proklamasi kemerdekaan.

Cinta. Membuat dinamika rasa itu bak grafik sinus. Naik, turun. Secepat kedipan mata. Hati merasakan gelombang radiasi yang tak pernah mampu dijelaskan dengan kata.

Cinta. Membuat hati begitu kuat, setelah seketika ia merapuhkannya. When love makes everything possible. Itu yang mungkin. Seketika lemah, dan seketika kuat.

Cinta. Meninggikan, membanting, menguatkan, melemahkan, merasa, mengiba.

Cinta. Adalah cinta. Ia akan menjadikan diri bak raja yang begitu sulit melepaskan diri dari bayang sang permaisuri.

Seperti apa yang biasa aku ucapkan padamu duhai calon permaisuriku:

Aku mencintaimu lebih dari sekedar kata cinta yang mampu kutulis dan kuucap.

Aku bahagia mencintaimu dan juga bahagia dicintai olehmu.

Karena kau memang tercipta untukku, untuk aku cintai dan aku muliakan selamanya….

Silahkan tuliskan Komentar anda